BAB II
TINJAUAN
PUSTAKA
2.1. Dasar Pendekatan Didalam
Pengendalian Hayati
1) Konservasi
dan peningkatan musuh alami. Pendekatan ini bertujuan untuk konservasi dan
meningkatkan dampak musuh alami yang telah ada pada areal pertanaman. Salah
satu cara adalah dengan meminimalisasi dampak negatif penggunaan pestisida.cara
lain yang dapat digunakan adalah dengan cara rotasi tanaman atau pola tanaman
yang dibenahi.
2) Introduksi
musuh alami.jika tidak spesies musuh alami yang mampu secara efektif mengontrol
populasi hama maka introduksi atau importasi musuh alami musuh alami ke daerah
yang terserang hama perlu dilakukan.
3) Augmentasi
populasi musuh alami yang ada di areal pertanaman tidak mampu mengendalikan
hama meskipun konservasi telah dilakukan cara pendekatanya adalah dengan
melakukan pembiakan massal musuh alami itu dilaboratorium dan kemudian
melepaskan kelapangan dengan tujuan untuk mengakselerasikan populasi dan
menjaga populasi serangga hama.
a.
Inokulasi : adalah
penambahan musuh alami dalam jumlah sedikit karena populasi hama dilapang masih
rendah. Diharapkan nantinya musuh alami tersebut dapat berkembang untuk menekan
OPT.
b. Inundasi adalah
penambahan musuh alami dalam jumlah banyak, dengan tujuan dapat menurunka OPT.
Didalam pelaksanaanya perlu dilakukan beberapa kali pelepasan musuh alami.
c.
Eksplorasi adalah
mengumpulkan calon agens hayati yg dapat diambil dari rhizosphere, phyllospere
dan bagian tanaman yg tidak menunjukkan gejala penyakit (sample tanah atau
bahan tanaman).
d. Isolasi adalah
pemisahan mikroorganisme yang diinginkan dari habitatnya.
e.
Formulasi adalah dalam
aplikasinya agens hayati harus dicampur dengan bahan lain tetapi tidak
mengganggu cara kerja dan efektifitasnya (cairan, tepung, dll)
2.2
Komponen-Komponen Pengendalian Hayati :
- Patogen: suatu mikroorganisme yang hidup dan makan (memarasit) pada atau di dalam suatu organisme inang yang lebih besar dan menyebabkan inangnya sakit atau mati.
- Predator: suatu binatang yang makan binatang lain sebagai mangsa, baik tubuhnya lebih kecil maupun lebih besar daripada dirinya.(organisme yang hidup bebas yang memangsa organisme lain)
- Parasitoid: Serangga yang hidup sebagai parasit di dalam atau pada tubuh serangga lain ( serangga inang ), dan membunuhnya secara pelan-pelan. Parasitoid berguna karena membunuh serangga hama.
2.3
Kelebihan Dan Kekurangan Pengendaian Hayati
A.
Kelebihan
pengendalian hayati
1.
Selektif dan
aman
2.
Hama tidak
menjadi resisten
3.
Relatif
permanen dalam jangka waktu panjang relatif murah dan efesien
4.
Tidak akan
menyebabkan pencemaran lingkungan
B.
Kekurangan
pengendalian hayati
1.
Petani sudah
bias dengan cara pengendalian penyakit yang memberi hasil yang cepat sehingga
tidak tertarik dengan cara pengendalian hayati yang berproses lambat dalam
kurun waktu yang panjang.
2.
Untuk
mengetahui secara pasti perana agensia hayati tidak mudah karena terlalu banyak
hal yang dianggap mendsar untuk di teliti.
3. Sukar untuk
pengembangan dan penggunaannya atau dalam pelaksanaannya pengendalian hayati
memerlukan pengawasan untuk mengetahui tingkat keberhasilannya.
Sehingga
sangat terasa pentingnnya suatu komitmen untuk menentukan suatu gerak terpadu melalu
konsep pengendalian hayati yang menuntungkandan berkelanjutan dalam
pemanfaatannya.
0 comments:
Post a Comment