Jamur Beauveria Bassiana pada walang sangit
Sebelum kita bahas cara perbanyakan agens hayati khususnya beauveria bassiana cair tak ada salahnya untuk mengingat kembali apa itu agens hayati. Bagi sobat semua yang mungkin lupa atau baru mendengar, “Agens hayati Adalah semua organisme yang dalam semua tahap perkembangannya dapat dipergunakan untuk keperluan pengendalian hama dan penyakit” Sementara fungsi dari agens hayati beaveria bassiana ini adalah sebagai pengendali hayati yaitu Teknik pengendalian OPT dengan melibatkan peran musuh alami dari OPT tersebut. Pada teknik pengendalian ini populasi OPT maupun musuh alami baik berupa organisme vertebrata (predator) maupun organisme invertebrata (patogen, parasitoid dan agens antagonis) diatur keberadaannya, sehingga kepadatan populasi OPT tersebut berada dalam keseimbangan ekologis yang tidak menyebabkan kerusakan tanaman.
Yang sering menjadi pertanyaan adalah pertimbangan apa yang mendasari penggunaan agens hayati ini?
• Dampak negatif penggunaan pestisida kimiawi yang berlebihan di tingkat petani menimbulkan resistensi, resurjensi, matinya musuh alami , pencemaran lingkungan serta dampak negatif terhadap kesehatan manusia (produsen dan konsumen)
• Pasal 22 ayat 1 UU no. 12 th. 1992 tentang sistem budidaya tanaman dan pasal 4 bab I dan III peraturan pemerintah no. 6 th. 1995 tentang perlindungan tanaman mengisyaratkan pentingnya pengendalian OPT secara non kimiawi dalam penerapan PHT.
• Indonesia merupakan negara kedua yang memiliki keanekaragaman hayati terbesar setelah brazilia.
• Indonesia telah menerima berbagai konvensi universal terkait dengan agenda 21 , yang telah diratifikasi oleh pemerintah dalam bentuk UU no. 5 th. 1994, diantaranya tentang pasar bebas yaitu : tahun 2005 untuk Asia Pasifik dan tahun 2020 untuk seluruh dunia, yang mengisyaratkan dalam pasar bebas semua negara yang telah menyepakati terikat aturan untuk tidak menolak produk dari negara manapun sepanjang produk yang dipasarkan mencantumkan ekolabel.
Itulah beberapa alasan dan landasan penggunaan agens hayati sebagai pengendali Organisme pengganggu tumbuhan. Selanjutnya langsung saja disiapkan bahan-bahan untuk perbanyakan agens hayati beauveria bassiana cair.
Bahan-bahan
• Beauveria padatan 8 bungkus
• Saringan halus
• Air 40 Liter
• Gula 500 Gram
• Susu Krim 3 Sachet (± 120ml)
• Drum
Cara perbanyakan
• Remas/ blender beauveria padatan 8 bungkus dengan air
• Saring blenderan/remasan beauveria padat.
• Air saringan Beauveria, susu 120ml, gula 500g, dan air 40Lt masukkan dalam drum aduk rata dan tutup rapat.
• Fermentasi selesai selama 7-10 hari.
• Uji kerapatan spora.
• Beauveria cair siap diaplikasikan dengan dosis 125ml/15Lt(tangki sprayer), jika populasi tinggi bisa dinaikkan dosisnya menjadi 250ml/15Lt dan aplikasi diulang pada 3 hari selanjutnya.
Penggunaan agens hayati beauveria mampu menekan hingga 78% populasi WBC di pertanaman padi. Selain WBC beauveria juga sebagai pengendali hayati untuk hama walang sangit, belalang oxya, jangkrik, Aphis.SP, ulat, dan semut merah. Dengan melihat hal tersebut berarti hampir semua hama dipertanaman padi utamanya dapat dikendalikan dengan jamur entomopatogen Beauveria bassiana. Yang paling penting adalah jamur ini aman dan bukan parasit bagi manusia dan hewan invertebrata yang lain, akan tetapi bila terjadi kontak dengan sepora yang terbuka bisa menyebabkan alergi kulit(bagi yang peka).
- Blogger Comment
- Facebook Comment
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
0 comments:
Post a Comment